Light Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Vol 4.5 Chapter 2 Part 1

Baca Light Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia  Volume 4.5 Chapter 2 Part 1 


KATSURAGI KOHEI SEDANG KESULITAN

Dalam waktu yang lama, aku pikir orang Jepang sangat toleran dalam hal agama. Tentu saja, menyampingkan masa lalu, di zaman modern, tidak ada yang peduli dengan agama apa yang kau pilih untuk dipraktikkan dan kau bebas melakukannya. Bahkan jika kau memilih untuk tidak memiliki agama, itu sendiri juga tidak masalah.

Namun, meski mereka tidak peduli dengan agama, dalam peristiwa tertentu seperti ulang tahun atau hari natal, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka dipengaruhi oleh iman agama Kristen.

Tentu saja, kau bisa mengatakan bahwa itu berasal dari kepercayaan orang-orang tersebut, tapi orang lain juga bisa mengatakan bahwa kesuksesan perusahaan juga bergantung kepada peristiwa ini. Dalam beberapa tahun terakhir, tren peningkatan perayaan Halloween juga bisa dikaitkan dengan arus ini.

Yang aku maksud dengan semua itu... untuk sekolah ini, ulang tahun juga merupakan peristiwa besar. Di mal dan toko serba ada di halaman sekolah, pasti ada sudut yang disiapkan untuk semua peristiwa tersebut.

Masalahnya, insiden ini terjadi seminggu sebelum Ibuki dan aku terjebak di lift bersama. Itu semua berawal dari chat yang aku terima dari Kushida, obat untuk kelas kami.

"Sebenarnya, Rabu depan adalah ulang tahun Inokashira-san. Jika kau tidak keberatan, maukah kau merayakannya bersama kami?" dia mengirim pesan kepadaku.

Sebenarnya, pesan semacam itu telah dikirim ke grup chat kami. Inokashira, omong-omong, adalah gadis polos dan pendiam dari Kelas D. Tipe yang mirip dengan Sakura. Dia tidak punya banyak teman, jadi ceritanya di sini adalah berteman dengannya untuk acara ulang tahunnya. Tentu saja, bagi Ike yang menerima pesan yang sama, tidak ada alasan untuk menolaknya. Karena jelas sekali dia sangat menyukai Kushida.

Dia pasti ingin menggunakan peristiwa ini untuk sedikit mendekati Kushida.

"Kau juga mendapat pesan dari Kikyo-chan, bukan? Ayo siapkan beberapa hadiah untuk Kokoro-chan!"

Ike melakukan semua yang dia bisa untuk membuat kami memberikan persetujuan kami, tapi tanggapan Yamauchi sangat lamban.

“Tapi bahkan jika kau mengatakan itu, aku tidak punya uang.... Meskipun aku mendapatkan uang yang lebih bulan depan" kata Yamauchi.

Itu benar, Murid Kelas D pada dasarnya sedang bangkrut saat ini. Dalam ujian khusus yang berlangsung beberapa waktu yang lalu, hasil tertentu telah tercapai dan beberapa murid dijanjikan sejumlah besar poin pribadi namun sayangnya poin tersebut hanya akan diberikan pada tanggal 1 September. Aku sudah menghabiskan sebagian besar poinku dan saat ini aku hampir tidak memiliki saldo yang tersisa.

Dengan kata lain, aku harus mengatasi liburan musim panas dengan menggunakan gaya hidup sebagai orang miskin saat ini. Kalau sudah begini, mau tak mau aku tidak punya tempat untuk memesan barang untuk ulang tahun seseorang.

Atau lebih tepatnya, dengan alasan tersebut, orang-orang ini secara individual merencanakan hadiah ulang tahun mereka. Jika dia adalah teman dekat, akan menjadi masalah lain, tapi aku tidak memiliki kenalan yang juga akrab dengan Inokashira.

Tapi bahkan jika kado itu menjadi hadiah yang murah, Inokashira akan tetap bisa menerimanya jika hadiahnya datang dalam jumlah banyak.

"Apa tidak masalah jika orang-orang mengumpulkan poin mereka untuk membeli satu hadiah? Di dalam situasi ini, bahkan jika hanya dengan 500 poin, kita harus bisa membeli sesuatu yang layak untuknya”

Aku mengusulkan hal itu kepada mereka.

Jika demikian, bahkan Yamauchi juga bisa menerimanya, tapi sepertinya situasi keuangaannya sedang dalam batas minimal. Sepertinya akan sangat kurang dan dia sendiri terpaksa menjalani kehidupan yang miskin.

Poin yang diberikan pada awal Agustus adalah 8700 poin pribadi. Bahkan menggunakan yen Jepang sebagai standarnya, jumlah masih tetap mencapai angka 8700 yen.

Meski dari sudut pandang murid SMA, mungkin sedikit kurang. Jika seseorang tidak akan boros, masih ada ruang untuk mengatasinya. Cukup beruntung, sekolah menyediakan makanan gratis dan air minum yang juga gratis. Dengan kata lain, jika seseorang tidak menyia-nyiakan apapun, mungkin akan mampu bertahan tanpa menggunakan satu yen pun.

Namun, sebagian besar murid sering kehabisan uang saat akhir bulan ini mendekat. Tidak jauh berbeda dengan saat ketika kami menerima 100.000 poin setiap bulan pada saat pendaftaran kami. Yang aku maksud dengan semua ini adalah, orang-orang ingin menghabiskan apapun sebanyak yang mereka punya.

Pada akhirnya, ketiganya setuju dengan usulanku dan kami memutuskan untuk membeli hadiah ini dikemudian hari.

***

Aku menyeka keringat di dahiku, merasakan panasnya yang luar biasa.

"Dan... kenapa Kikyo-chan yang sebenarnya sangat penting tidak ada disini? Huh, Ayanokouji ?!"

Dan hal pertama yang Ike tanyakan kepadaku saat aku bertemu dengannya adalah bertanya tentang ada atau tidak adanya Kushida. Tapi aku ingin dia tidak menanyakan hal itu kepadaku. Baik Horikita atau Kushida, bukan berarti aku selalu memantau jadwal mereka berdua. Aku pikir itu mungkin karena aku adalah sasaran empuk bagi mereka untuk melampiaskan frustrasinya, tapi aku juga sedikit muak dengan interaksi yang semacam ini.

"Pikirkanlah dengan tenang, Kushida tidak pernah bilang dia akan ikut bersama kita. Mungkin seperti itu" jawabku padanya.


"Aku tidak akan puas dengan alasan seperti itu! Jika Kikyo-chan tidak ada di sini, tidak ada artinya semua ini" kata Ike.

Itu terlalu berlebihan. Aku ingin dia berhenti menolak pertemuan ini. Mengesampingkan Ike dan yang lainnya yang terlalu bersemangat dengan mereka sendiri, sepertinya Kushida sudah mengundang teman perempuannya yang lain dan pergi berbelanja.

"Jadi aku tidak punya pilihan lain selain pergi berbelanja dengan sekelompok bajingan yang bahkan tidak aku inginkan? itu menyedihkan!" Ike melanjutkan.

Aku bisa mengerti perasaannya yang ingin berteriak, tapi aku juga tidak ingin jalan-jalan bersama sekelompok laki-laki menyedihkan seperti ini... dan meski aku mengatakan hal tersebut, aku menyadari bahwa diriku sudah sedikit menikmatinya.

Selama liburan musim panas, selain pelajaran sekolah (ujian), ini adalah pertama kalinya aku berteman dengan laki-laki yang lain. Tapi sepertinya mereka menganggap bahwa pergi berbelanja dengan teman dan menonton film bersama mereka itu normal.

"Pergi berbelanja dengan menyedihkan bersama ketiga bajingan ini, Haruki, aku akan menyerahkan sisanya kepadamu, pilihlah barang yang Kokoro-chan sukai" kata Ike.

"Jangan bercanda, kaulah yang menyarankan hal ini, peganglah kata-katamu sendiri" Yamauchi membalasnya.

Keduanya saling bertukar keluhan. Aku masuk di antara Ike dan Yamauchi yang berada di tengah konflik mereka.

"Tenanglah sedikit, tidak masalah kalau kita bertiga pergi dan membelinya, Sudou sudah mempercayakan kita dengan membagi poinnya juga" kataku pada mereka.

"Itu benar, tapi aku merasa bahwa kita tidak membutuhkan kita bertiga untuk melakukannya"

"Kita sudah sampai sejauh ini, kita bisa dengan cepat membelinya dan kembali"

Karena jika kami memutuskan untuk bubar sekarang, aku akan merasa sedikit kesepian. Aku mencoba membujuk mereka dengan kata-kata itu.

"Semua ini akan lebih banyak membuang-buang waktu dan energi jika kita terus berdebat di dalam panas yang terik ini" kataku pada mereka.

"Ahhhh... baiklah, aku mengerti, ayo cepat beli dan kembali. Ahh.... ini membosankan”

Berbeda dengan kedua orang yang sudah kehilangan kegembiraan mereka, aku menuju ke toko dengan sedikit kegembiraan.

Bahkan di antara toko-toko, normalnya seseorang tidak masuk sendirian, kami datang khususnya ke toko tempat para perempuan sering menghabiskan waktu mereka. Petugasnya adalah seorang wanita berlevel tinggi dan lebih tua.  

Lebih jauh lagi, bagian dalam toko itu berwarna pink. Hal ini memancarkan aura yang biasanya mencegah seseorang datang ke sini sendirian. Mulai dari mainan boneka hingga aksesoris ponsel, semua hal yang tidak duperlukan untuk pendidikan dipajang di sini. Aku pikir ini semua bisa dianggap sebagai pemanfaatan poin pribadi dari para murid.

"Aku pikir karena poin-poin itu juga dikeluarkan untuk kita dari sekolah, tidak ada kerugian yang sebenarnya" gumamku.

"Apa yang sedang kau bicarakan? Bantu kami memutuskan apa yang harus dibeli juga"

Yang aku pikirkan adalah bahwa kalian berdua seharusnya merasa malu, melihat petugas cantik dan pelanggan perempuan lainnya di toko. Meskipun kalian berdua mengaku benci melakukan hal ini, kalian pasti sudah mengubah pendapat kalian dengan cepat.

Setelah itu kami berpisah dan mengelilingi toko untuk menemukan hadiah ulang tahun yang bagus untuk dibeli. Tapi tentu saja, sejak awal aku tidak berniat memilih hadiah ulang tahun. Itu karena aku tidak tahu apa yang akan membuat hadiah itu menjadi bagus atau tidak untuk dipilih.

"Apa yang dia suka ... aku tidak tahu"

Ini pertama kalinya aku memberi seseorang hadiah ulang tahun. Tapi karena kami bertiga membeli barang ini secara bersama-sama, ini menjadi garis-garis buram dalam hal apakah cocok dengan kategori "yang pertama" untukku.

Bagaimanapun, aku tidak berpengalaman dengan sesuatu yang seperti ini. Selain itu, pengetahuanku tentang masalah ini termasuk dangkal, dan satu-satunya hal yang bisa aku anggap sebagai hadiah yang cocok adalah "Bungket Mawar" dan "cincin". 

Sesuatu yang jauh berbeda dari logika. Tapi dengan memberikan kedua benda tersebut, itu bukan lagi sebuah hadiah ulang tahun tapi sebuah lamaran untuk perempuan terebut. Setelah memutari toko itu sekali, aku bertemu dengan Yamauchi. Di tangan Yamauchi ada boneka beruang putih kecil. Di sisi lain, aku memegang cover ponsel di tanganku.

Dan setelah melihat ini, Yamauchi cemberut kepadaku.

"Kau tahu, jatuhkan cover ponsel itu. Pertama, Kokoro-chan sudah benar-benar memilikinya dan tingkat pemilihan di antara covernya sangat besar sehingga akan merepotkan dia juga"

"... Aku mengerti, lalu bagaimana dengan template glass ini?"

Sebagai cadangan, aku mengeluarkan sesuatu yang lain yang sudah aku pilih. Tapi saat aku melakukannya, ekspresi wajah Yamauchi berubah menjadi cemberut.

"Tidak, tidak, tidak, itu sesuatu yang tidak dia butuhkan. Ayanokouji, kau benar-benar tidak mengerti untuk sesuatu yang seperti ini"

"Tapi sesuatu seperti boneka binatang, bukankah itu masalah yang sebenarnya untuknya?"

Bahkan jika dia mendapatkan boneka binatang, hal itu tidak memenuhi tujuan apapun. Ini hanya akan memakan tempat di kamarnya.

“Tentu saja ini mungkin akan menjadi masalah untuknya, tapi dia bisa menggunakannya untuk menghias kamarnya. Kokoro-chan menyukai deretan boneka beruang putih ini, jadi aku pikir dia akan senang dengan ini, lebih seperti, aku tidak mau dengar hal itu dari seseorang yang membeli cover ponsel dan template glass" jawab Yamauchi.

Saat aku dihina oleh Yamauchi seperti itu, aku tidak tahu kenapa tapi ... itu benar-benar mengejutkan. Tapi aku sangat terkesan bahwa Yamauchi sudah serius meneliti selera orang yang sedang kami belikan. Bagiku, aku memiliki cukup banyak kesulitan untuk mencocokkan nama Inokashira di wajahnya, dan aku bisa dengan jelas merasakan perbedaan tingkat persahabatan di antara kami.

"Jadi dimana Kanji?"

"Entahlah..."

Ketika kami berdua melihat-lihat toko untuknya, kami menemukan Ike berdiri di dekat gantungan kunci. Dia terlihat sangat serius, jadi tanpa memanggilnya, kami diam-diam mendekatinya.

Sepertinya Ike sedang memegang benda yang disebut sebagai barang karakter dengan motif oranye di atasnya. Tapi di tangannya, Ike sudah memegang sesuatu yang lain, sebuah kain dengan beruang putih yang sama seperti Yamauchi tercetak di atasnya.

"Oi, Kanji"

"Uwaaa ?! J-jangan mengagetkanku seperti itu"

Setelah mendengar kami memanggilnya, Ike yang terkejut dengan panik dan hampir menjatuhkan gantungan kunci yang dipegangnya. Dan kemudian, untuk beberapa alasan hampir seolah menyembunyikannya, dia langsung mengembalikannya ke rak.

"A-apa kau sudah memutuskannya?" dia bertanya kepada kami

"Ahh, aku pikir kami akan mengambil ini. handuk beruang putih Hahaha ..."

"Bukan seperti itu, kenapa kau melihat gantungan kunci?" kataku

"Ehh? Bukan berarti aku punya alasan rahasia atau apapun. Yang lebih penting, ayo  kita lihat apa yang ada disana" jawab Ike.

Menanggapi Ike yang mencoba mengubah topik pembicaraan seperti itu, Yamauchi mengalihkan pandangannya karena curiga.

"Hei ... kalau tidak salah, seseorang yang menyukai karakter oranye itu bukannya Shinohara?" dia bertanya pada Ike.

Sekali lagi, Shinohara adalah nama yang tak terduga untuk didengar di sini. Dia juga perempuan dari Kelas D dan selama ujian di pulau ini, aku ingat dia sering bertengkar dengan Ike mengenai pendapat mereka.

"B-benarkah? aku hanya berpikir tentang Kikyo-chan dan semua ini benar-benar karena itu"

Dia memang menjawab seperti itu, tapi aku bisa dengan jelas melihat kegelisahan Ike saat dia mengatakannya.

"Kau, ini tidak mungkin tapi apa kau sedang memikirkan Shinohara?" Yamauchi kembali bertanya pada Ike.

"Huuuuuh? Tentu saja tidak, perempuan jelek itu. Aku sama sekali tidak memikirkannya ..."

Itu benar, jika dibandingkan dengan seseorang seperti Kushida, mungkin saja memang seperti itu, tapi Shinohara juga perempuan yang sangat imut. Kepribadiannya bukanlah yang terbaik tapi itu juga bisa dihitung sebagai bagian dari pesona dirinya.

"Apa kau mengatakan yang sebenarnya? Ada sesuatu yang terlihat mencurigakan di sini, benarkan Ayanokouji?" Yamauchi berpaling untuk bertanya padaku.

"Entahlah..... tentu saja bukan tanggapan yang sangat mirip dengan Ike"

Meskipun dia memiliki sikap ramah terhadap semua perempuan yang lainnya, Ike terlihat sama sekali tidak menyukai Shinohara. Dalam artian, itu berarti bisa dijadikan bukti bahwa dia menyadari Shinohara. Tapi sepertinya Ike tidak mau mengakuinya, dia dengan keras kepala membantah.

"Kalian semua, jangan salah paham.  Dengar, tentang Shinohara, Jika aku kencan dengan seorang perempuan yang memiliki sikap sejelek dia dan sama buruknya dengan dia, aku akan sangat malu sehingga aku tidak akan bisa pergi ke luar lagi, aku benar-benar menolaknya"

"Ahh ---"

Yamauchi dan aku sama-sama menyadari kehadiran tertentu pada saat bersamaan dan dengan panik mencoba mengubah topik pembicaraan.

"Aku mengerti, aku mengerti, kami sudah mengerti, ayo kita pilih hadiah Kokoro-chan".

"Tidak, kalian masih tidak mengerti, sejauh mana menurutku Shinohara itu jelek, tolong dengarkan, pertama bukan hanya wajahnya yang jelek tapi juga kepribadiannya. Dan yang terpenting, tubuhnya juga memiliki kekurangan. Bagaimanapun, dia adalah yang terjelek di antara yang terjelek...”

"K-kami mengerti itu, cukup, Kanji, karena, di belakangmu..." Yamauchi terdiam.

"Hah? Dibelakang?"

Ike yang sudah mengatakan tentang betapa dia membenci Shinohara dengan penuh semangat, perlahan berbalik. Ketika dia melakukannya, dia melihat sosok Shinohara yang terlihat hampir menghembuskan napas api dan juga teman-temannya dan diantara mereka, juga ada Kushida.

Aku pikir itu wajar. Jika mereka berniat untuk memilih hadiah ulang tahun untuk Inokashira, tidak mengherankan jika mereka juga memilih tempat yang sama.

"Seharusnya Ike itu mati saja!"

Memberikan kata-kata yang kasar, Shinohara dengan marah pergi dari toko. Sepertinya Ike, yang sudah ditingalkan, bahkan tidak memiliki kalimat untuk membalasnya semenjak dia hanya menatapnya tanpa sadar membiarkan Shinohara.

"AA-apa maksudnya dengan mati? Sialan, dia berbicara terlalu banyak untuk ukuran seseorang yang jelek. B-benarkan?"

Ike berbicara saat dia mencoba memberikan gambaran yang tenang kepada kami meski mendapatkan keterkejutan. Kami tidak bisa menyela dengan keras di sini, jadi yang bisa kami lakukan hanyalah sedikit setuju dengannya.

"O-oi Ayanokouji lihat ini, ada orang botak disini!"

Yamauchi yang mencoba untuk meringankan suasana hati dengan mengubah topik pembicaraan, tiba-tiba mengatakan hal itu sambil mengangkat bahunya. Dia mengatakan jika ada seseorang yang botak di sini, tapi begitu aku pikir aku yakin akan hal itu. Di toko imut ini, seorang manusia raksasa yang tidak masuk akal sedang melihat rak yang ditumpuk dengan barang-barang dengan punggung menghadap ke arah kami.

Dia adalah Katsuragi dari Kelas A. Dia mengelilingi toko dengan ekspresi tajam dan keras.



"Aku pikir dia disini untuk mencuri?"

Apapun yang terjadi, aku ragu dia akan melakukan hal seperti itu. Tapi tanpa berpikir panjang, akhirnya aku menyembunyikan diriku bersama Ike dan yang lainnya untuk melihat situasi ini. Alasan kenapa aku mengambil tindakan ini adalah karena aku juga penasaran dengan kemunculannya.

"Mungkin itulah yang terjadi"

Jika kau memikirkannya seperti itu, mungkin kau akan menjadi yakin. Sepertinya Katsuragi sedang membeli hadiah untuk seseorang saat dia datang ke sini. Dan sepertinya dia sedang mencoba membeli sesuatu sekarang. Dia terlihat berhati-hati dengan lingkungannya karena dia tidak ingin orang lain menyadari fakta ini.

Pada akhirnya, Katsuragi memilih satu kotak dan kemudian mulai menuju ke meja kasir. Ike dan yang lainnya melompat keluar dari bayang-bayang dan berkumpul di depan rak tempat Katsuragi memilih hadiahnya.

Sepertinya ada sesuatu dengan bentuk seperti papan tipis yang ditumpuk satu sama lain. Ike dan yang lainnya membawa benda itu ke tangan mereka dan membalikkannya untuk membaca informasi produk di bagian belakang.

"Ini ... coklat, bukan?"

Aman-aman saja jika menganggap bahwa itu adalah hadiah Katsuragi yang beli dengan maksud untuk diberikan kepada seseorang. Seharusnya hanya itu saja, tapi Ike dan yang lainnya gemetar seakan menyadari sesuatu.

"Mungkinkah, si botak itu sudah punya pacar?"

"Benarkah? Jadi inikah kekuatan dari Kelas A!"

Dari sesuatu yang sepele ini, mereka berdua terkejut dan cemburu, dan perasaan tersebut kandas di sini.

"Itu tidak mungkin terjadi, mungkin dia hanya membeli hadiah untuk seorang teman"

"Normalnya kau tidak akan memberi teman sebuah hadiah dengan pembungkus imut ini. Bukankah begitu? Bukankah begitu!? Kau tidak akan melakukannya"

"...Seharusnya begitu"

Memang benar jika itu adalah kotak kecil yang imut, pita yang ada di kotak itu bukanlah sesuatu yang akan kau berikan ke seorang teman...

Paling tidak, itu bukan sesuatu yang akan kau berikan kepada seseorang berjenis kelamin yang sama. Jadi, jika dia sudah melakukannya, sudah pasti dia akan memberikannya kepada perempuan yang dekat dengannya. Jika aku berpikir seperti itu, gambaran tentang dia yang memiliki kekasih seperti yang dikesankan untukku, aku pasti akan tertarik untuk menganggapnya sebagai sebuah kemungkinan. Ike dan yang lainnya sekali lagi melirik Katsuragi yang masih berjalan ke arah meja kasir, dan dari bayang-bayang rak, masih meneruskan pengumpulan informasi mereka.

"Apa itu adalah hadiah ulang tahun?".

"Benar"

"Maukah kau memasangnya dengan kartu ulang tahun?"

"Tolong. ulang tahunnya tanggal 29 Agustus"

Katsuragi menjawab pertanyaan seorang pegawai toko. Aku bertanya-tanya siapa pemilik hadiahnya? Bagaimanapun, sepertinya produk itu sendiri dimaksudkan untuk dijadikan sebagai hadiah ulang tahun. Setelah mendengarnya juga, Ike dan yang lainnya mulai berbisik di antara mereka sendiri.

"Apa kau mendengarnya? Perempuan mana yang ulang tahunnya tanggal 29?"

"Aku tidak tahu... hari ini adalah tanggal 21 dan ini hari Minggu jadi... itu akan menjadi hari Senin di minggu berikutnya. Apa kau tahu sesuatu, Ayanokouji?"

"Entahlah, aku sama sekali tidak tahu"

Bahkan jika mereka berdua yang sudah benar-benar membiasakan diri dengan para perempuan itu tidak tahu, tidak mungkin aku bisa mengetahuinya juga.

---------------

"Hei... aku sudah menyerah karena aku sudah mengatakannya berulang-ulang kali, tapi kenapa di kamarku?”

Pada malam hari, entah kenapa, setelah makan malam setiap anggota kelompok berkumpul di kamarku. Ike dan Yamauchi begitu saja ada di sini seperti yang dijanjikan, tapi Kushida dan Sudou yang sudah menyelesaikan aktivitas klubnya juga ada di sini.

Akan menjadi sempurna jika Horikita juga ada di sini.

"Kikyo-chan, apa kau tau semua ulang tahun perempuan?"

"Ya, aku sudah cukup menghafalkannya dari semua perempuan yang pernah aku dengar jadi kurang lebih aku tahu. Ulang tahun siapa yang ingin kau ketahui?"

"Masalahnya, mungkin bukan seseorang dari Kelas D"

"Umm, jika ini tentang murid senior maka aku tidak akan tahu banyak tapi kalau hanya sekitar tahun pertama, aku mungkin tahu"

Seperti yang diharapkan dari Kushida yang sudah menguasai seni kebijaksanaan duniawi. Dia sepertinya sudah mencatat tanggal lahir agar tidak melupakannya.

"Kalau begitu katakan kepadaku satu hal, perempuan mana yang berulang tahun pada tanggal 29 bulan ini?"

"Seorang perempuan dengan ulang tahun pada tanggal 29. Tunggu sebentar"

Setelah mengeluarkan ponselnya, Kushida terlihat sedang melihat sesuatu yang mungkin adalah sebuah daftar ulang tahun. Dan setelah itu, dia men-scroll layar untuk beberapa saat tapi setelah itu, dia mengangkat kepalanya.

"Maaf, sepertinya bukan orang yang aku kenal,"

"Aku pikir itu mungkin seorang perempuan dari Kelas A"

"Kelas A? Hmm, aku sudah mendengar semua ulang tahun mereka"

Meski begitu, dia sepertinya tidak tahu ulang tahun perempuan mana yang akan berlangsung minggu depan nanti.

"Jika ini adalah perempuan tahun pertama aku pikir aku akan tahu, tapi aku tidak bisa memikirkan siapa pun"

Bahkan jika jaringan sosial Kushida yang luar biasa tidak bisa memberikan sebuah nama kepada orang itu, mungkin, itu berarti seseorang yang menerima hadiah itu harusnya berasal dari tahun ajaran yang berbeda.

Jika memang begitu, Kushida tidak akan tahu dan kami tidak bisa mendapatkan jawaban yang kami cari.

"Apa itu berarti kemungkinan bahwa itu adalah senior cukup tinggi?"

Ike mengangkat tangannya tanpa tenaga dengan pernyataan tersebut dan terjatuh ke belakangnya.

"Apa ada yang salah dengan seseorang yang lahir pada tanggal 29?" Kushida bertanya pada Ike.

Dan sebagai tanggapan atas pertanyaannya yang sederhana, Ike membalasnya dengan nada datar.

"Dengarkan ini ~ kau tahu si botak dari kelas A Katsuragi, bukan?"

"Yap. Katsuragi-kun adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur semua orang di kelasnya sehingga dia cukup terkenal. Dalam ujian sebelumnya aku berada di kelompok yang sama dengan dia"

"Masalahnya, si botak itu akan memberi seseorang hadiah ulang tahun pada tanggal 29. Untuk si botak, itu sangat tidak adil "

Setelah mendengar Ike mengulangi kata kunci 'si botak' berkali-kali, Kushida memberinya peringatan untuk berhati-hati.

"Katsuragi-kun memiliki penyakit saat dia sedikit meninggalkan rambut yang rontok. Sebaiknya kau tidak mengejeknya"

"Uuuuu ...."

Setelah dimarahi oleh Kushida seperti itu, Ike yang sangat gembira beberapa waktu yang lalu dengan cepat mundur dan terdiam. Memang benar jika kami terlalu bersemangat memperhatikan kepalanya yang licin, selain menjadikannya sebagai fasion, Hal seperti itu hanya bisa diakibatkan oleh sebuah penyakit.

Tindakan mengejek orang yang sakit adalah hal yang memalukan, dan Ike sendiri seharusnya menyadari hal ini. Hanya bermain-main dan tertawa karena itu adalah titik termudah untuk diejek sepertinya sudah menjadi bumerang dan menurunkan likabilitynya.
T/N: likability, hal yang membuat seseorang menjadi menyenangkan/ disukai oleh banyak orang.

"Itu benar, bukan? Mulai sekarang, panggil dia dengan benar menggunakan namanya, setuju?"

"T-tentu saja. Maaf Kikyo-chan, aku membuatmu merasa tidak nyaman"

"Tidak maslah, selama kau mengerti, jika kau akan memperbaiki sikapmu itu mulai sekarang, aku akan senang"

Tapi setelah pembicaraan itu berakhir, sepertinya dia masih punya sesuatu untuk dikatakan kepada kami karena Kushida, tanpa membuang waktu, terus bicara.

"Dan juga, tentang apa yang terjadi hari ini dengan Shinohara-san ---"

"Uuuuu ...."

Sepertinya Ike lebih suka melupakan bahwa hal itu pernah terjadi, tapi karena Kushida mengangkat topik pembicaraan, dia juga tidak bisa menghentikannya.

"Aku bahkan tidak perlu memberitahumu, bukan?" dia bertanya padanya. Dan tanpa mempelajari masalah itu sendiri, dia langsung mengatakannya dengan benar.

"... Aku akan minta maaf" kata Ike.

"Kalau kau melakukan itu, aku yakin Shinohara-san juga akan memaafkanmu"

Meski sepertinya dia tidak puas dengan itu, Ike masih jujur ​​mengatakan itu di depan Kushida. Dan ke arah Yamauchi yang sedang menertawakannya, Ike mengirim tatapan kebencian. Tapi selain itu, berkat Kushida, sepertinya Ike bisa sedikit dewasa.

"Lalu? kau sedang berbicara tentang Katsuragi-kun yang memberi seseorang hadiah ulang tahun, bukan?"

"Ya, ya, aku penasaran apakah Kikyo-chan tahu apa pun tentang hal itu"

Sepertinya Kushida memanfaatkan jejaring sosialnya dan mencari petunjuk di dalam kepalanya, tapi sepertinya dia tidak dapat menemukan apapun untuk beberapa saat, dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Entahlah , aku tidak mengira jika Katsuragi-kun memiliki gambaran yang seperti itu"

Setidaknya belum, tambahnya.

"Adakah kemungkinan itu adalah senior?"

"Itu benar, pada akhirnya masih banyak yang tidak aku ketahui"

Sangat menakjubkan jika dia bisa kencan bersama senior belum lama setelah mendaftar, atau memberikan mereka hadiah ulang tahun. Sejujurnya aku ingin memberikan sebuah penghormatan kepada pemimpin Kelas A.

Tapi, aku bertanya-tanya apa tidak masalah jika kami mempersempit pencarian hanya kepada para senior pada tahap ini. Sepertinya mendekati masalah ini dari sudut pandang yang berbeda sangat diperlukan, namun suasana hati sudah beralih untuk menemukan pacarnya.

"Karena sudah sampai disini, ayo kita cari tahu siapa pacarnya Katsuragi!"

Aku merasa tidak enak karena mengganggu mereka saat mereka sedang bersemangat, tapi akan lebih bijaksana jika menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan yang lain.

"Apa tidak masalah menyimpulkan bahwa orang itu adalah seorang senior?"

"Tapi Kikyo-chan sudah bilang bahwa dia tidak mengenal perempuan yang ulang tahunnya di tanggal 29 jadi tidak ada pilihan lain selain itu, kan? Atau mungkin? Bisa jadi orang itu adalah Horikita-san?"

Itu hanya dugaan Ike yang tidak mendasar, tapi aku juga tidak bisa mengesampingkan kemungkinan tersebut.

"Aku pikir itu bisa jadi..."

"Hah? Jangan main-main" kata Sudou. Sudou yang diam-diam mendengarkan pembicaraan kami sampai sekarang, mengucapkan kata-kata itu sambil melotot kepadaku dan Ike.

"Guuu! Aku hanya bilang itu sebuah kemungkinan, itu saja!" Ike membalas pada Sudou.

"Oi Ayanokouji, kapan ulang tahun Suzune"

"Aku tidak tahu"

"Dasar kau tidak berguna"

Walaupun dia mengatakan hal itu, tidak mungkin aku tahu kapan ulang tahun Horikita.

"Jika kau memikirkannya secara logis, aku rasa tidak ada seorang pun di sekolah ini yang mengetahui kapan ulang tahun Horikita"

Satu-satunya orang yang mungkin tahu sudah pasti adalah presiden dewan murid yang juga merupakan kakak laki-lakinya.

"Aku mengerti, aku rasa itu benar, jadi meski Ayanokouji dan aku tidak tahu, dia pasti tahu, huh..."

"Aku juga tahu, ulang tahun Horikita-san pada tanggal 15 Februari. Aku tidak berpikir bahwa hal ini ada hubungannya dengan masalah ini" Kushida menyela.

"... seperti yang diharapkan dari Kushida"

Dengan tidak terduga aku memujinya tanpa berpikir. Aku tidak pernah menduga dia akan tahu ulang tahun Horikita. Kupikir bahkan Kushida tidak akan bisa mengetahui informasi pribadi seorang penyendiri seperti Horikita dan Ibuki. 

Apalagi saat sampai di Horikita, itu adalah sesuatu yang hanya aku dan pihak yang berkepentingan yang akan mengetahuinya, tapi ternyata Kushida yang membenci Horikita dan sebaliknya, Horikita juga tidak menyukai Kushida. Itu sebabnya aku tidak pernah berpikir bahwa mereka akan menjadi tipe yang saling memberitahu ulang tahun mereka. Tapi ini tidak seperti Horikita yang normalnya juga berbicara dengan orang lain. Itu sebabnya aku terkesan dengan Kushida.

"Jadi, tanggal 15 Februari, ya? Aku sudah mendengar sesuatu yang sangat bagus" kata Sudou sambil menyeringai dan tertawa. Ike yang lehernya terjebak di bawah lengan Sudou, mengetuk tanah sementara wajahnya perlahan menjadi pucat.

"Oh, maaf, aku melupakanmu” Sudou memberitahu Ike.

"Zeze, Ken kau harus lebih berhati-hati karena kau memiliki kekuatan yang mengerikan!"

"Itu karena kau mengatakan beberapa hal yang membingungkan"

"Kalau begitu, lakukan juga kepada Ayanokouji, kenapa kau hanya menangkapku?!"

"Itu karena kau adalah yang paling dekat"

"Kau organisme bersel tunggal!" Ike balas berteriak pada Sudou.

"Hah?"

Ketika Sudou bergerak untuk meraih dadanya lagi, Ike menjadi panik dan dengan cepat menjauh dari Sudou. Aku ingin dia berhenti mengamuk di kamar orang lain. Cepat atau lambat aku pikir akan ada keluhan.

"Pembicaraan ini sedikit melenceng, tapi yang ingin aku katakan berbeda, aku ingin mengatakan bahwa ada juga calon yang lainnya, bisa juga seorang guru atau salah satu pegawai toko di Keyaki Mall. Orang-orang yang kita lihat selama berbelanja hari ini semuanya sangat cantik, bukan?” Aku mengatakannya

"A-aku mengerti, kalau seperti itu, sepertinya juga mungkin"

Tentu saja, itu meninggalkan kesan apakah orang dewasa benar-benar akan berusaha berkencan dengan murid kelas 1. Mengingat tentang peraturan dan moral, dan masalah terbesar yang dialaminya, aku tidak bisa membayangkan hubungan pasangan seperti itu sedang terjalin. Aku yakin Katsuragi juga mengerti akan hal itu. Hanya saja terlalu cepat untuk mengecualikannya sebagai salah satu kemungkinan.

Bagaimanapun, apa yang harus kami perhatikan saat ini adalah, untuk tidak seenaknnya memutuskan bahwa itu pasti seorang senior. Pada dasarnya, cukup sulit untuk mempersempit orang yang dimaksud, jadi aku ingin mereka cepat mengerti bahwa kita sebaiknya mengacuhkannya saja.

"Berhenti menjadi terlalu bersenang-senang dengan diri kita sendiri di sini dan mencoba berhenti untuk mencari tahu siapa pacar Katsuragi, bagaimana dengan itu?"

"Apa kau tidak maslaah dengan itu ?! Bahkan jika si botak itu memiliki pacar yang lebih tua yang saling menerima dan dengan payudara yang sangat besar?"

Bahkan jika dia memiliki pacar ideal seperti itu, aku tidak akan merasa perlu untuk mengutuknya.

"Jika dia adalah seseorang dari Kelas A, tidak akan aneh bahkan jika mereka populer di kalangan perempuan yang lebih tua"

Tapi sayangnya ini adalah Kelas D. Hanya memiliki wajah tampan atau kepribadian yang baik tidak akan cukup membuat kami populer... tapi itu juga tidak benar. Hirata tidak hanya populer di kalangan perempuan kelas 1 tapi juga dikalangan senior dan beberapa waktu yang lalu, sepertinya Kouenji juga mendapat perhatian dari senior.

Pada akhirnya, Satu hal yang Ike dan yang lain bagikan untukku adalah kurangnya popularitas kami.

"Aku tidak rela dia mendahuluiku!" Kata Ike.

"Tapi bahkan jika kau mengatakan itu, tidak ada yang bisa kita lakukan"

"Itu tidak benar, hanya karena dia adalah lawan yang akan membuat kita kalah, bukan berarti kita tidak memiliki peluang untuk menang," kata Sudou melirik kami sambil memukul pahanya.

"Di dalam basket, selama itu untuk meraih kemenangan, bahkan nyaris tidak ada permainan legal yang bisa dilakukan. Tidak, jika demi kemenangan, selama itu dibutuhkan, bahkan pelanggaran secara terang-terangan akan dilakukan. Jika dia memberi hadiah kepada seorang perempuan yang mendekatinya, yang harus kita lakukan hanyalah menghentikannya untuk melakukannya "lanjut Sudou.

Dia terlihat sedikit agresif. Tapi jika ini adalah permainan penting yang harus dimenangkan, usulan Sudou adalah jawaban yang tepat. Jika itu aku, aku akan melakukan hal yang sama. Tapi kali ini, ide ini tidak berasal dari sudut pandang logis melainkan dilakukan karena kecemburuan pribadi. Ini bukan sesuatu yang harus dipuji. Tapi meski begitu, ini bukan Sudou yang biasanya, sepertinya dia semua bersemangat.

"Omong-omong, turnamenmu akan segera dimulai"

Sepertinya Yamauchi menyadarinya semenjak dia berbalik untuk melihat ke arah Sudou.

"Yeah, hari ini, hari Kamis, Aku masih belum tahu apakah aku akan bermain atau tidak tapi aku siap berangkat ke lapangan kapan saja," kata Sudou sambil membanting tinjunya ke tangan kiri yang terbuka seolah-olah untuk memamerkan kondisinya yang sempurna.

"Yeah, itu dia, aku akan bermain-main dengannya"

Menanggapi pikiran suram Sudou, Ike terlihat sudah membuat keputusan untuk ikut campur.

"Kushida, tolong katakan sesuatu kepadanya"

"Kanji-kun, tidak ada gunanya kalau kau mengganggu dia seperti itu"

"Ehhh, tidak mungkin ... Kikyo-chan, kau juga tertarik untuk mencari tahu siapa pacar Katsuragi bukan?"

"Tentu saja aku juga tertarik untuk mengetahui siapa yang menerima hadiah saat ini, tapi ikut campur itu tidak baik"

Pada akhirnya, Kushida memadamkan kegembiraan Ike dari niatnya untuk ikut campur, membuatnya tidak puas.

"Itu.."

Mungkin dia merasa tidak puas karena usulannya diganggu oleh Kusida dan dihancurkan, atau karena teringat akan kejadian dengan Shinohara, Ike menoleh padaku dan mengatakan ini.

"Lalu Ayanokouji, cari tahu identitas mereka, seseorang yang sebenarnya ingin Katsuragi berikan"

"Itu tidak mungkin"

"Bahkan jika itu tidak mungkin, kau masih harus melakukannya. Kau sedang nganggur, kan?"

Aku pasti tidak bisa menyangkal hal itu tapi ... jika dia penasaran, aku ingin dia menyelidikinya sendiri.

"Mencari tahu itu tidak masalah dan hanya saja, aku tidak sekelas dengan dia dan kami bahkan bukan teman, kau tau” kataku padanya.

Ini akan terasa menyakitkan ketika menyelidiki nomor kontak, nomor kamar dan nama orang yang bahkan tidak aku kenal.

"Kalau itu nomor kontak Katsuragi-kun, aku tahu, apa kau ingin aku memberitahumu?" Kushida bertanya padaku.

"....."

Itu benar ... yang di sampingku sekarang adalah seseorang yang bahkan mengenal ulang tahun Horikita, perempuan cantik dengan jejaring sosial terbesar di sekolah ini. Tentu saja tidak akan aneh bahkan seandainya dia tahu nomor kontak Katsuragi.

"Bagaimana kau tahu nomor kontaknya?"

"Beberapa saat yang lalu saat ujian, kami berada di kelompok yang sama, aku memintanya saat itu"

Aku mengerti. Untuk bisa bertukar nomor kontak bahkan dalam situasi seperti itu adalah sesuatu yang menakjubkan.

"Jadi, aku akan memberitahumu"

"Tidak, tidak apa-apa. Jika tiba-tiba saja aku menghubungi dia, Katsuragi juga akan terkejut"

Dia bahkan mungkin mengabaikan sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak dia kenal.

“kau menghentikanku dari campur tangan dengan dia, jadi bertanggung jawablah" Ike mengatakan kepadaku,

"Bahkan jika kau menyuruhku bertanggung jawab ..."

"Aku juga penasaran jadi pastikan untuk menyelidikinya" Sudou memberiku perintah dengan sikap optimis.

“Bukankah menurutmu kau harus menyelidikinya sendiri?" Aku bertanya.

"Hah? aku tidak nganggur sampai turnamen pada hari Kamis. Aku hanya punya beberapa hari lagi untuk berlatih, kau tahu?"

Dia menggunakan aktivitas klubnya sebagai alasan untuk memaksakan ini kepadaku. Ketika aku diam tanpa menjawabnya, Sudou mulai memelototiku.

"Apa kau ingin aku membuatmu mendengarkanku dengan paksa?"

Sudou bertanya padaku saat dia mulai mengayunkan pelukannya. Tergantung pada situasinya, dia mungkin akan memberikanku kuncian tangan. Di dalam kelompok ini yang memiliki kemampuan komunikasi terendah, yaitu aku, tidak akan bisa melarikan jika dia memutuskan untuk memberi contoh kepadaku.

"... aku mengerti, aku akan coba melihatnya besok, jangan terlalu banyak berharap, aku tidak tahu bagaimana hasilnya,"

Ayo kita akhiri untuk saat ini. Aku hanya bisa memberi tahu mereka bahwa nanti aku mencoba untuk menyelidikinya dan itu tidak akan menghasilkan apapun dan akan berakhir seperti itu.