Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi Sokushi Mahou to Skill Copy no Choetsu Heal Bahasa Indonesia Volume 1 Chapter 8
Penyihir penyembuh menjadi seekor anjing
Ketika aku membuka mataku, aku melihat bahwa aku berada di sebuah ruangan putih. Lalu, aku melihat ke sekeliling ruangan, sampai pria tua itu mulai melihatnya.
"Ap-" (Keare)
Secara naluri aku mengangkat suaraku dengan heran saat melihatnya.
"Ada apa!?" (Orang tua)
Setelah aku mengangkat suaraku, dia mengangkat suara bodoh sebagai balasannya. Mari kita tenang, untuk saat ini, mari kita analisa situasinya. Aku ingat sekarang, saat aku berpura-pura pingsan, aku benar-benar kehilangan kesadaran di tengahnya.
Aku telah mengalami jalan neraka yang Kureha jalani sampai ke levelnya dalam waktu singkat, semuanya dalam sekejap. Dan karena itu, aku telah menerima sejumlah besar kerusakan mental.
Dan aku ingat ruangan ini juga. Ini adalah kamar rumah sakit dan orang tua di depanku adalah pengawas dari penelitian sihir. Dia mungkin memeriksa apakah ada masalah dengan sirkuit sihirku.
"Pahlawan penyembuh, nampaknya Kau sudah terbangun. Apakah ada masalah dengan tubuhmu?" (Orang tua)
Nah, bagaimana aku harus menjawabnya? Sejujurnya, tidak ada masalah bagi tubuhku seperti sekarang karena berbeda dari pertama kalinya, aku telah menjaganya sebelum menggunakannya, jadi aku bisa bertahan tanpa hancur. Namun, jika aku ingin memenuhi balas dendamku, maka aku tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada masalah.
'Aku tidak memiliki masalah, jadi bawalah orang-orang yang membutuhkan penyembuhan sehingga aku bisa menyembuhkannya'. Jika aku mengatakan itu, maka sejarah pasti akan berubah, sehingga sulit untuk mencapai balas dendamku, kan jadi melenceng tujuanku. Untuk benar-benar memenuhi balas dendamku, aku harus benar mengikuti kehidupan masa lalu-ku sehingga aku tidak berantakan.
"Hii-, jangan mendekat, jangan mendekat, aku benci itu, rasa sakit dan ketakutan seperti itu, aku benci itu !!" (Keare)
Sambil mengingat apa yang terjadi pada pertama kali, aku bertindak sesuai dengan itu.
Jika aku ingat dengan benar, aku mengalami trauma karena menggunakannya sekali, dan kabur untuk melindungi diri dari menggunakannya. Aku memutuskan untuk secara acak melempar benda-benda yang berada di dekat tangan sambil berteriak, jadi aku akan mulai dengan bantal ini.
"Tenanglah, tenanglah, tidak ada yang secara paksa membuatmu menggunakan [Recovery Heal]. Tolong dengarkan aku sekarang." (Orang Tua)
"Benarkah?" (Keare)
Aku bertindak seolah-olah aku sudah agak tenang. Meskipun sepertinya aku terlalu melebih-lebihkan akting-ku, jika orang normal mengalami jalan neraka yang Sword saint lakukan itu masuk dalam sekejap, pastilah mereka akan menjadi seperti ini. Begitulah gejolak hidupnya.
"Memang benar, benar banget. Jadi, mari kita bicara sebentar?" (Orang Tua)
Aku melakukan tindakan pelan tapi dengan santai dan mendapatkan ketenangan saat aku berbicara dengannya, sampai pada titik di mana aku pikir pengawas dari penelitian sihir ini telah mengalami banyak masalah untuk menenangkanku.
"Dimulai dengan, mengapa tidak Kau memberitahu Aku mengapa Kau telah runtuh setelah penyembuhan dia." (Orang Tua)
Aku harus menjawabnya dengan jujur.
"Saat aku menggunakan [Recovery Heal], informasi tentang Sword saint mengalir ke kepalaku seperti luka dan nyeri yang dia dapatkan sampai sekarang. Bahkan pelatihan dan pertarungannya pun, semuanya mengalir masuk, dan ketika aku menyadarinya, aku jadi seperti itu." (Keare)
Mata pengawas menatap dengan curiga setelah mendengar ceritaku.
"Begitu, jadi itu bukan proses penyihir penyembuhan normal yang memperkuat proses penyembuhan alami tubuh. Oleh karena itu, Kau perlu tahu tentang keadaan tubuh ya. Jadi untuk melakukan rekreasi yang sempurna seperti pahlawan penyembuh, Kau perlu menggunakan proses itu nampaknya. Itu cukup menggelitik." (Orang Tua)
Aku menjadi sedikit terkejut karena dia sudah tahu dengan cukup akurat, apa yang bisa dilakukan kekuatanku. Karena itu, ia tampaknya cukup berbakat, tapi ketika aku menemukan celah untuk melihat dia dengan [Jade Eyes]-ku, baik itu nilai-nilai bakat dan tingkat adalah nilai-nilai standar.
Dia mungkin tipe yang benar-benar cerdas, dan terserap ke dalam penelitiannya dengan sangat baik. Untuk memuaskan keingintahuan intelektualnya, dia telah mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin rincian dan setelah beberapa saat, ada tamu saat aku berbicara dengannya.
"Sejak aku mendengar bahwa Keare-san telah terbangun, aku datang untuk menemuimu. Aku khawatir kau tahu, setelah semua, kau tiba-tiba jatuh seperti itu. Aku tidak bisa tetap tenang setelah melihatmu seperti itu." (Flare)
Aku memuji dia karena bisa memancarkan kata-kata yang benar-benar berbeda dari pemikiran batinnya, dan baik perilakunya dan ungkapannya sempurna. Bahkan aku hanya bisa melihat seorang gadis yang mencemaskan aku dari lubuk hatinya.
"Terima kasih telah mengkhawatirkanku Flare." (Keare)
"Aku senang kau tidak terluka, karena tampaknya kekuatan pahlawan penyembuh itu cukup hebat. Bahkan bisa menyembuhkan Sword saint yang bahkan tidak bisa disembuhkan oleh elixir. Bahkan ayahku sangat bersukacita setelah mendengar laporan tentang dirimu." (Flare)
Sambil tersenyum manis padaku, Flare memberitahuku kata-kata itu.
"Ini bukan masalah besar." (Keare)
"Ini adalah masalah besar." (Flare)
Sambil menyandarkan tubuhnya ke arahku, dia meraih kedua tanganku.
"Kekuatan Sword saint-sama lebih dari seribu tentara, dan kemungkinan besar dia akan terus melawan monster dan iblis mulai sekarang. Dia hanya bisa terus berjuang karena kau menyembuhkannya, dengan kata lain, prestasi yang dia dapatkan dari sekarang adalah prestasimu juga. Seperti yang diharapkan dari pahlawan penyembuh!" (Flare)
Dia memujiku dengan tingkat yang menjijikkan, dan jika aku memikirkan makna di balik kata-kata kalkulatifnya, pada dasarnya aku dapat memprediksi apa yang akan dia katakan selanjutnya.
"Tidak mungkin, orang yang bekerja keras adalah Sword saint Kureha." (Keare)
"Kau tidak perlu terlalu rendah hati ..." (Flare)
Flare tersenyum seolah dia gila, lalu dia membuka mulutnya. Aku bergumam di hatiku "Nah, itu datang".
"Ada kelanjutan cerita itu. Yang benar adalah, bukan hanya Sword saint yang kuat namun tidak bisa melawan siapa yang ada di negeri ini. Keare-san, bisa tolong bantu mereka semua menggunakan kekuatanmu sebagai pahlawan penyembuh? Orang-orang yang disembuhkan oleh kau, pahlawan penyembuh, adalah orang-orang yang dapat menyelamatkan banyak orang lain juga. Aku sudah memanggil dewa busur di sini, jadi bisakah kau menyembuhkannya dengan kekuatanmu?"(Flare) (TL Catatan: Idle kebingungan dengan kata 'dewa busur (bow god)', gue mah cuma ngikut aja. ah ngomong ngomong ini RAW-nya: 弓 神.)
Ya, Flare memulai dengan memujiku semua hanya untuk mengatakan ini, tujuan sebenarnya. Dengan menarik hati nuraniku, dia menghalangi jalan pelarianku; benar sesuatu yang membuat Flare menarik. Tapi aku tidak mengikuti arus dan memilih untuk tidak menerimanya.
"Tunggu sebentar!" (Keare)
Aku mengangkat suara yang sebagian menjerit.
"Aku benci itu, aku benci menggunakan [Recovery Heal] lagi. Ini menakutkan, dan itu menyakitkan. Jika aku terus menggunakannya lagi, aku akan hancur, atau aku akan berhenti menjadi diriku sendiri." (Keare)
Menghadapi Flare, aku mengeluarkan keluhan yang menyedihkan dan lemah. Mendengar itu, Flare sengaja dan secara berlebihan memasang wajah terkejut.
"Jadi kekuatan itu ada efek samping-nya ya... tapi walau gitu, kau harus bekerja keras untuk menyembuhkan orang lain dengan kekuatanmu, lebih banyak orang akan diselamatkan. Ribuan, bahkan puluhan ribu. Untuk alasan itu, tidak bisakah kau bekerja sedikit lebih keras untuk mereka?" (Flare)
Dia mengatakan itu dengan senyuman seorang ibu yang suci, dan nada suaranya yang lembut.
"Aku gak mau. Flare hanya bisa mengatakan itu karena kau tidak tahu bagaimana rasanya mengalaminya. Itu tidak mungkin bagiku. Aku pasti tidak akan menggunakan [Recovery Heal] lagi!" (Keare)
Aku menyatakannya, tapi meski begitu, senyuman Flare tidak pecah.
"Begitu ya. Jika itu menyakitkan maka... aku mengerti. Sepertinya tidak ada pilihan, kau tidak perlu menggunakan [Recovery Heal] lagi. Tolong istirahatkan tubuhmu sekarang." (Flare)
Setelah mengucapkan kata-kata itu, kami baru saja mengobrol sebentar, dan kemudian dia pergi segera. Alamak, ini sama persis seperti sebelumnya. Tidak diragukan lagi, berikut apa yang akan terjadi.
◇
Keesokan harinya, setelah aku selesai belajar di kelas, para petugas membawakanku makanan ringan dengan beberapa teh hitam kelas satu untuk disertakan.
Setelah kejadian kemarin, Flare tidak mengucapkan sepatah kata pun tentang [Recovery Heal], karena dia mencemaskanku untuk pertama kalinya. Aku bahkan memutuskan bahwa suatu hari aku akan mencoba dan mengatasi rasa sakit ini, sehingga aku bisa menyembuhkan orang demi dia. Aku benar-benar idiot saat itu.
"Aku perlu keberanian untuk meminum teh hitam ini." (Keare)
Aku menertawakan diriku sendiri, karena aku tahu apa yang ada di dalam teh hitam ini. Alasan mengapa Flare berhenti berbicara tentang [Recovery Heal] adalah karena dia menyerah untuk membujukku. Namun, itu tidak menyerah pada tujuannya, dan dia memilih metode yang lebih mudah daripada membujukku.
Jawabannya adalah teh hitam beracun ini. Membuatku berpikir, aku meminum semuanya, dan tiba-tiba kantuk menyerang. Nah, inilah awal dari neraka.
◇
Aku bangun dan melihat tubuhku diikat ketat ke kursi. Satu-satunya hal yang bisa kulihat adalah dinding batu dengan jeruji besi, diterangi oleh nyala lilin.
Aku mengenali tempat ini, ini adalah penjara bawah tanah; tempat paling sulit kedua untuk kabur dari dalam benteng.
"Apa yang terjadi, dan di mana tepatnya ini?" (Keare)
Aku mulai berteriak dan membuat keributan, karena itu akan menjadi reaksi yang normal.
Suara metalik membuat suara berdenting, dan saat melihat ke arah itu, aku melihat seorang pria dengan badan besar yang menutupi wajahnya, dan pengawas dari penelitian sihir sebelumnya, yang sekarang ditutupi dengan jubah seluruh tubuh.
Pria raksasa masuk ke dalam ruang penjara, dan dengan serius menertawakanku yang diikat di kursi. Sakit sekali, pipiku terasa panas sehingga rasanya terbakar.
"Anak nakal ini berbicara dengan kencingnya! Betapa bodohnya, seandainya saja dia tahu bagaimana untuk tetap diam." (Guard Captain)
Dan kemudian hit lagi; situasi ini benar-benar sederhana.
Flare menjadi bosan membujuk-ku, jadi dia memutuskan untuk menjebak aku di penjara bawah tanah ini sehingga mereka bisa memberi obat dan membuat aku menjadi seseorang yang mengikuti setiap perintah. Wanita itu tidak memiliki jenis kebaikan untuk mencoba kedua kalinya untuk membujuk-ku. Pikir yang kupikirkan untuk pertama kalinya, "biarpun aku tidak bisa melakukan apa-apa sekarang, aku ingin menjadi penguasa baginya suatu saat nanti", sangat sederhana melangkah seperti tidak ada apa-apa.
"Sakit, berhenti, berhenti memukul. Apa sebenarnya yang kau katakan bahwa aku pantas mendapatkannya !?" (Keare)
"Apa yang kau lakukan? Kenyataan bahwa kau tidak melakukan apapun adalah masalah, keberadaanmu tidak ada gunanya." (Guard Captain)
Pria raksasa itu memukulku sekali lagi. Meskipun orang ini tampak begitu liar dan kasar, dia sebenarnya adalah kapten penjaga elit Flare dan mabuk dengan Flare dari lubuk hatinya.
Untuk alasan ini, dia mungkin tidak bisa memaafkanku, kutebak. Dia membenciku yang membuat putri cantiknya sedih.
Aku ditinju berkali-kali olehnya, dan aku menghitung setiap pukulannya. Bahkan aku tidak ingat berapa kali aku dipukul di putaran pertama, itu sebabnya aku berhitung kali ini. Karena saat ini, aku telah memutuskan bahwa aku akan mengirimkan rasa sakit ini kembali kepadanya tanpa gagal.
◇
Pemukulan akhirnya selesai, dan aku dilantai dengan kursi terjatuh. Mulutku benar-benar penuh dengan darah dan hanya itu yang bisa kurasakan. Pria raksasa itu secara paksa menarik pahaku, dan menarik wajahku ke atas.
"Dengan ini, aku yakin setidaknya kau mencicipi 1% rasa sakit Putri Flare di hatinya." (Guard Captain)
"Dua puluh hit." (Keare)
"Apa yang..." (Kapten Pengawal)
"Dua puluh hit, aku tidak akan melupakannya." (Keare)
Aku tetap gigih, dan memutuskan bahwa aku akan benar-benar mengembalikan dua puluh hits ini.
"Kau benar-benar orang yang tidak menyenangkan. Oi, orang tua, kau akan menggunakan semacam sihir kan? Cepat dan lakukanlah." (Guard Captain)
"Sungguh, Kau benar-benar orang yang kejam, apa yang akan Kau lakukan jika dia tumbang? Dia adalah bahan penelitian yang kami dapatkan dengan sepenuh hati setelah semua." (Orang Tua)
"Apa menurutmu aku peduli?" (Guard Captain)
"Serius, meskipun kami mengatakan bahwa Kau hanya diperbolehkan untuk memecah pikirannya, apa yang akan Kau lakukan jika dia merusak otaknya?" (Orang Tua)
Aku merasa sedikit lega setelah mendengarnya, karena walaupun Flare berpikir bahwa selama aku menyembuhkan para pejuang yang tidak dapat disembuhkan dengan menggunakan metode lain, dia tidak membutuhkan aku setelahnya, namun peneliti ini berpikir sebaliknya. Baginya, meski pikiranku tidak masalah, dia tetap membutuhkan fungsiny untuk penelitiannya, jadi dia pasti tidak menginginkan adanya kerusakan pada otak-ku.
Meski ironis, karena dia memiliki kepedulian terhadap otak-ku, aku bisa hidup hanya dengan pikiranku yang rusak. Berkat itu, aku bisa memiliki sedikit pemikiran sambil mengulang sejarah yang sama.
Pengawas penelitian sihir menempatkan alat sihir yang mencurigakan di sebelah mataku, dan membiarkannya berkedip di mataku. Ini adalah alat yang secara paksa membuatmu jatuh ke dalam keadaan terhipnotis.
Aku mungkin bisa menolaknya jika aku mencoba, tapi untuk saat ini, aku meninggalkan tubuhku untuk itu. Lalu, cairan dengan tekstur yang sangat kental mulai mengalir di mulutku, itu opium. (TL note: KBBI TL: opi·um: getah buah Papaver sommiferum yg belum masak yg dikeringkan (mempunyai daya memabukkan dan membius, biasanya dimakan atau diisap dng pipa); candu; madat)
Kesadaranku mulai memudar.
Sekarang, aku akan berpisah dengan ego-ku untuk sementara waktu. Obat yang ada di tubuhku terlalu kuat untuk-ku tolak. Mungkin aku akan mulai gila setelah ini. Aku perlahan tidak bisa berpikir dengan baik, sampai semua yang bisa aku pikirkan adalah obat ini.
Namun, aku pasti akan membuka mata-ku suatu hari nanti, karena aku sudah mendekati kemampuan [Drug Resistance]-ku. Dan juga, jiwaku memiliki niat untuk melawan obat ini, jadi saat aku terus melawan obat ini, aku pasti bisa mendapatkan skill [Drug Resistance]. Begitu aku mendapatkannya, aku akan bisa mendapatkan kembali diriku sendiri. Sambil memikirkan hal ini, kesadaranku perlahan tersedot ke dalam kegelapan.
~ Satu bulan setelah Keare terjebak di penjara bawah tanah ~
"DRUUUUGS, BERIKAN GUE DRUUUUGS !!" (Keare) (TL note: sengaja gak diartikan drug-nya)
Begitu pria menempel di beberapa batang besi dan berteriak keras-keras. Dia tidak hanya berteriak sekali atau dua kali, dia telah melakukannya selama beberapa jam sejak pagi. Gejala penarikannya mengalir keluar karena dia adalah pengguna narkoba yang sangat berat dan sangat kecanduan.
Kuku di tangannya semua teracung, dan karena dia telah mengeluarkan banyak rambut, bagian kepalanya menjadi telanjang. Namun, selain itu, tubuhnya sendiri dalam kondisi baik.
Ini karena setiap kali dia mengotori dia, penjaga yang berjaga di sebelahnya menjatuhkannya dan membersihkannya dengan benar. Setiap malam, ia melepaskan spermanya ke dalam ksatria, dan menaikkan level-nya. Para kesatria tidak menginginkan sesuatu terjadi, bahkan jika hanya ada kesempatan untuk itu terjadi, jadi mereka memastikan untuk membersihkannya kapan pun mereka menyadarinya.
"Dia benar-benar mafia liar yang tampak kotor. Obat-obatan, obat-obatan, apakah dia bahkan tidak memiliki satu inci kebanggaan padanya?" (Flare)
Di dalam kandang yang tertutup ini, seorang gadis datang. Dia memiliki rambut berwarna peach, tubuhnya dipenuhi dengan pesona wanita dan wajahnya yang selalu tercakup dalam ekspresi baik, ada ekspresi cemooh.
Pahlawan sihir, yang juga putri Flare itu berdiri di sana.
"Jika Kau mengelola obat itu pada seseorang, tentu saja akan menjadi seperti itu. Orang itu mungkin bahkan tidak bisa mengingat namanya sendiri." (Orang Tua)
Orang tua yang menemaninya, pengawas penelitian sihir, menegur Flare.
"Memberitahuku untuk mengurus barang itu, nampaknya ayah pun mengatakan hal yang sangat mengerikan. Ini benar-benar tidak menyenangkan setelah melakukannya untuk sementara waktu. "(Flare)
"Mah, jangan katakan hal itu." (Orang Tua)
Flare akhirnya mengeluarkan kuncinya, dan pintu penjara terbuka.
Segera setelah dia membukanya, pria yang terjebak dalam sangkar itu melompat ke Flare. Namun, kerah yang dirantai ke dinding menghentikannya untuk maju, dan dia jatuh sedih.
Flare kemudian menendang wajah pria yang terbaring di tanah dengan segenap kekuatannya, melemparkan tubuhnya menjauh.
"Jijay! Jiyai bangetz. "(Flare)
Sambil mengucapkan kata-kata itu, dia berjalan menuju pria yang ada di tanah.
"Sudah waktunya bekerja sekarang. Nih obat yang loe sukai, mun loe mau, ngemis dulu kayak binatang."(Flare)
"Guk, guk guk guk guk."
Pria itu mulai meniru seekor anjing, dan dengan putus asa memohon obat-obatan terlarang. Melihat itu, Flare kemudian menendang daerah bawahnya, yang mengakibatkan pria tersebut menggeliat kesakitan di tanah.
"Kyan, kyan, kuuun, kuuun." (Keare)
Meski pria itu sudah dipatahkan obatnya, dia tetap mengerti bahwa jika dia menghentikan tindakan anjingnya di sini, dia tidak akan mendapatkan obatnya. Karena dia hanya mengingatnya, sambil mencengkeram daerah bawahnya, dia dengan putus asa melanjutkan tindakan anjingnya.
"Mah, sebagai anjing yang pintar, nih gue kasih obatnya." (Flare)
Flare sengaja menjatuhkan obat viskositas tinggi di lantai, dan pria itu dengan panik menjilati semuanya. (TL note: KBBI TL: vis·ko·si·tas: sifat fisik zat yg bergantung pd geseran molekul komponennya; kekentalan)
Pria itu terus menjilat lantai kotor bahkan saat obat itu benar-benar telah menjilatnya. Bahkan saat itu, Flare tidak punya sedikit rasa kasihan terhadapnya.
Mereka mendorong mundur penarikannya dengan memberinya sedikit demi sedikit, karena jika tidak, dia akan menolak untuk pergi keluar. Dengan memberinya dosis kecil, dia tidak lagi gila, karena dia melindungi peraturan mereka agar tidak menjadi gila setelah mendapatkan obatnya.
"Nee anjing, seperti biasa, jangan ngomong yang ngak ngak. Loe harus makai [Recovery Heal] bila sudah waktunya untuk melakukannya, dan jika loe gak mengikuti peraturan itu, gue gak bakalan beriin loe obat lagi." (Flare)
"Kyan! Kyan! "(Keare)
Sambil masih berbaring di tanah, pria itu mengangkat wajahnya dengan gembira, tapi Flare menginjak-injak wajahnya dengan kakinya setelah melihat itu.
"Loe beneran jijay!!" (Flare)
Pria itu hanya melihat narkoba, karena itulah dia masih tersenyum bahagia bahkan setelah diinjak-injak. Pikirannya dipenuhi dengan pemikiran 'Aku bahagia karena aku akan segera mendapatkan banyak obat'.
Flare kemudian melepas kerah yang dirantai oleh rantai besi, karena selama beberapa puluh menit setelah melepaskan gejala penarikannya, dia benar-benar mendengarkan perintahnya. Yang sedang berkata, Flare masih cukup takut karena masih ada kemungkinan orang ini mungkin mulai meronta-ronta. Sambil membuka kunci rantai, Flare berpikir bahwa dirinya perlu buru-buru dan membuatnya menyembuhkan orang berikutnya, sehingga dia bisa dengan cepat menjebaknya kembali ke dalam kandang.
"Ikut gue." (Flare)
Setelah membelakanginya, Flare segera merasakan suasana dingin yang mengerikan di sekujur tubuhnya.
Tujuan pembunuhan yang sangat padat, dan firasat kematiannya. Meski dia berbalik, yang bisa dilihatnya hanyalah sepotong sampah yang bahkan tidak bisa mencapai tingkat seekor anjing. Sama seperti yang diperintahkannya, dia mengikuti dan menutup mulut. Sambil mengatakan pada dirinya sendiri bahwa itu hanya imajinasinya, dia terus melangkah maju.
◇
Sumur kemarahan masuk ke dalam diriku; Itu benar, itu kemarahan. Ini perlahan meningkatkan dalam otak-ku, dan meskipun hanya sedikit demi sedikit, kekuatan penalaran-ku perlahan kembali.
"Loe ini beneran jijay bangetz?" (Flare)
Saat melihat dengan mata yang terlihat seperti melihat sampah, wajahku diinjak-injak oleh seorang gadis. Siapakah wanita itu? Meski aku tidak bisa berpikir terlalu banyak dengan alasan tersesat dari otakku, jiwaku mengangkat suara kebencian yang mendalam terhadapnya. Bahkan saat pikiranku telah menghilang, jiwaku terus berteriak dengan suara keras. Hal itu adalah wanita yang mencuri segala sesuatunya, biang keladi orang yang membuatku ceria.
Tidak bisa dimaafkan. Aku bersumpah bahwa aku sama sekali tidak akan memaafkannya. Bahkan jika ingatanku hilang atau aku kehilangan akal sehat, aku masih ingat rasa sakit ini terukir di jiwaku. Karena itulah, saat ini rasa sakit yang meluap dari jiwaku adalah membangunkan pikiran dan tujuanku yang berkarat. Pikiranku cepat kembali padaku.
Dengan amarahku yang mengamuk, aku menyalakan api kecil ke reruntuhan pikiranku, dan melawan obat tersebut. Obat yang terkontaminasi pikiranku hampir seperti rantai. Namun, sebesar rantai yang mengikat yang kau dapatkan, jika aku menolaknya, kemampuan yang aku dapatkan meningkat sebanding dengan ukurannya.
Dan akhirnya, waktunya telah tiba. Kemahiran yang aku dapatkan dengan tekun meningkatkannya di hutan, dan kemahiran yang aku dapatkan dari kemarahanku, akhirnya membuka skill [Drug Resistance].
Ah, itu benar, namaku Keare.
Pikiranku tiba-tiba menjadi sangat jelas dan kabut yang menyelimuti pikiranku lenyap. Karena efek dari skill [Drug Resistance], aku bisa sembuh sendiri!
Dalam keadaan ini, aku berbalik dan menghadap ke depan. Flare, musuh bebanku yang menghadapnya ke arahku, dan sejumlah besar niat membunuh muncul dari dalam diriku. Menghadapi niat membunuh itu, bahu Flare berkedut saat mulai bergetar.
Oh tidak, aku harus menahan niat membunuhku. Flare berbalik dan menatap wajahku dengan mata hati-hati, dan sekali lagi menghadap ke depan. Tampaknya entah bagaimana, aku bisa berpura-pura tetap normal sejenak. Sepertinya dia mengira niat membunuh yang secara tidak sengaja aku tumpahkan keluar hanyalah imajinasinya, dan bisa mengabaikannya.
Kenanganku ketika aku telah kehilangan diri mulai kembali kepadaku, dan sepertinya dia benar-benar melakukannya saat dia senang denganku.
Terimakasih untuk itu, aku telah mendapatkan penahan rasa sakit, dan kemampuan yang bisa aku gunakan meningkat. Selain itu, level-ku meningkat juga, yang berarti aku mungkin telah menggunakan [Looting Heal] dengan tidak sadar.
Kalau begitu, Flare, aku akan memintamu merasakan jumlah aib dan penghinaan yang sama seperti yang aku rasakan. Semua yang aku derita melalui kehidupan pertamaku dan hidupku saat ini. Tidak apa-apa jika kau masih berpikir bahwa kau memegang kerah padaku, tapi kau tahu apa itu Flare? Kerah dileherku ini adalah pemicunya.
Bahkan saat aku mencengangkan pikiranku dengan kebencian yang mengerikan ini, otakku terasa dingin dan tenang, dan saat ini aku memikirkan sebuah metode untuk kabur saat menculik Flare setelah membobolnya. Hari dimana aku akan melaksanakan rencana ini sudah dekat.