Novel Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi Sokushi Mahou to Skill Copy no Choetsu Heal Bahasa Indonesia Vol.2 Chapter 14

Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi Sokushi Mahou to Skill Copy no Choetsu Heal Bahasa Indonesia Volume 2 Chapter 14


Penyihir penyembuh membuat senyum kaku 


"Sudah pagi ya." (Kearuga)  

Aku terbangun di dalam satu ruangan penginapan. Di sisiku, ada gadis serigala es Setsuna dan mantan putri Flare, Freya yang saat ini menjadi budakku. 

Aku membelai kepala anak perempuan secara bergiliran. Sangat menyenangkan membelai rambut putih Setsuna yang halus dan rambut pink Freya yang lembut. Aku memikirkan kembali apa yang terjadi kemarin. Aku telah mendidik Renard, kapten penjaga kekaisaran yang merupakan pelaku yang menghancurkan kampung halamanku. Karena dia tidak tahu lemahnya manusia, dia bisa melakukan hal-hal yang kejam kepada orang lain. Aku menegurnya, jadi aku mengajarkannya rasa sakit. Dengan ini, dia seharusnya telah bertobat atas tindakannya dan memulai hidup baru sebagai orang baik ... di kehidupan berikutnya. 

Bagaimanapun, rasanya menyenangkan. Aku merasa segar kembali. Tanpa bisa mengendalikan kegembiraanku, setelah kembali ke penginapan, aku mendorong Setsuna dan Freya; lebih ganas dari biasanya. Seperti yang aku pikir, menahan stres dan hasrat seksual itu buruk. Jika menumpuk, aku harus melempiaskan semuanya. Cuaca hari ini sangat bagus. Ya, tubuh dan pikiranku terasa ringan. 

"Selamat pagi Kearuga-sama." (Freya) 

"Selamat pagi Freya." (Kearuga) 

Sepertinya Freya juga terbangun, dan dia mengantuk menggosok matanya. Karena futon telah berbalik, aku bisa melihat dengan jelas payudara besarnya, jadi aku mendorong wajahku ke dalamnya. 

"Kyah, Kearuga-sama, ini masih pagi tau." (Freya) 

"Saat ini, aku merasa ingin dimanjakan. Biarkan aku melakukan ini sebentar." (Kearuga) 

Freya memiliki tubuh yang bohay. Karena dimanjakan olehnya seperti ini dari waktu ke waktu juga tidak buruk. Untuk beberapa saat aku menikmati kehangatan, kelembutan dan bau payudara Freya. Aku bisa merasakan sesuatu yang hangat dari tubuh bawahku, tapi tubuh bawahku masih memiliki kasur yang menutupinya. Begitu aku menoleh ke atas futon, kusadari bahwa Setsuna telah merangkak tanpa disadari. 

"Aku akan melakukan pelayanan pagiku. Kearuga-sama, kau energik seperti biasa." (Setsuna) 

Setsuna menatapku dengan mata yang menggoda dan sambil tersipu, dia mengatakan kalimat pendek. Karena persaingannya melawan Freya atau sejenisnya, dia lebih antusias dari biasanya. Untuk meningkatkan batas level, ini sangat dibutuhkan, sehingga pagi hari adalah waktu yang paling efisien untuk melakukannya. Setsuna memulai pelayanannya. 

"Teknikmu dah meningkat." (Kearuga) 

"Nn. Aku ingin Kearuga-sama bahagia." (Setsuna) 

Ini adalah rutinitas harian Setsuna. Tampaknya mengajarinya cukup berguna, dan baru-baru ini, tanpa ini aku tidak bisa terbangun dengan baik. Dari pagi hari, aku bercinta dengan mereka berdua. Hari ini juga, hari baru akan dimulai. 

◇ 

Hari ini juga, alih-alih menggunakan ruang makan, sarapan kami dibawa ke kamar. Bukan hanya itu, karena pengunjung juga datang. 

"Kenapa kau di sini?" (Freya) 

Wajah Freya menegang sejenak saat memintanya. 

"Aku telah membawa kembali informasi." (Kureha) 

Setelah menyelesaikan rutinitas harian kami sehari-hari, Kureha sang Sword saint muncul. Sosoknya dengan rambut peraknya yang indah ketika ditiup angin cukup mantab. 

"Apakah itu ada kaitannya dengan Kearuga-sama ... ahem, Keare-sama?" (Freya) 

Freya sedikit tidak senang. Sepertinya dia tidak memikirkan Kureha, tapi Setsuna tampaknya memiliki keputusannya sendiri. Selama dia "juga" diberi cinta, dia tidak keberatan tapi perasaan ingin memonopoliku muncul dan menghilang di dalam Freya. 

"Ya, itu informasi penting. Juga, Kau tidak perlu mengoreksi diri saat mengatakan Keare dan aku juga akan memanggilmu Freya." (Kureha)

"Aku bersyukur untuk itu karena saat ini aku adalah Freya." (Freya) 

Ini adalah sesuatu yang aku minta dari Kureha saat kami berduaan. Kita tidak bisa membiarkan ada yang tahu bahwa dia adalah putri Flare dan kita membutuhkannya untuk secara normal bersikap seperti Freya. Selanjutnya, jika Kureha sang sword saint, berperilaku seperti dia berbicara dengan seniornya, lingkungan sekitar ingin tahu apa yang sedang terjadi. Karena alasan itu, aku memintanya untuk memanggilnya Freya dan berinteraksi dengannya seperti teman. 

"Kalau begitu aku akan kembali ke ceritanya sekarang. Setelah mengambil empat bawahannya, kapten penjaga kekaisaran Renard belum kembali. Saat ini, meski tentara tersebut sangat mencarinya, mereka tidak dapat menemukannya." (Kureha) 

Seperti yang aku pikir, ini tentang itu ya. Jelas, aku tahu tentang itu, karena aku adalah penyebab utama dari itu. 

"Aku melakukannya. Karena aku menginginkan informasi, sekecil apapun, aku bertindak seperti penyedia informasi, mendekati dia dan melepaskannya." (Kearuga) 

"Kenapa?" (Kureha) 

"Setengah dari itu adalah karena dendam pribadi. Setelah mencoba membunuh Flare yang menemukan kebenaran, dia menghancurkan kampung halamanku. Tidakkah menurutmu wajar untuk membencinya?" (Kearuga)

"Bagaimana dengan separuh lainnya?" (Kureha) 

"Ini untuk menutup mulutnya. Dia curiga bahwa Flare masih hidup, jadi tidak mungkin aku membiarkannya hidup. Juga, meskipun kecil, ada kemungkinan eksekusi dibatalkan karena dia meninggal." (Kearuga) 

Aku membuat alasan yang sesuai. Ini bukan kebohongan yang lengkap, karena yang aku katakan sekarang ada di belakang pikiranku. Namun, jika aku mengatakan perasaanku yang sebenarnya, itu karena aku sangat membencinya sehingga aku tidak dapat menahannya. Aku tidak bisa memaafkannya karena hidup setelah membunuh orang itu*. Karena itu, aku membunuhnya. Sisanya hanya tambahan. (Catatan: orang itu = Anna. Baca bab 12) 

"… Aku mengerti. Tapi sepertinya babak kedua berakhir menjadi tidak berguna." (Kureha) 

"Jadi itu informasi yang kau bawa ya." (Kearuga) 

"Ya, tanggal eksekusi diputuskan. Dalam lima hari dari sekarang, eksekusi yang menggunakan coliseum kota ini, dan dalam tiga hari, itu akan menjadi terkenal di seluruh kota. Ini untuk memancingmu keluar." (Kureha) 

Coliseum itu ya. Tempat itu adalah fasilitas hiburan yang memungkinkan orang menonton sesama budak, budak melawan monster atau monster sesama bertarung satu sama lain. Pertaruhan yang bertaruh eksekusi juga terjadi, sehingga mereka akan merasakan antusiasme darah dan liar. 

Jika itu tempatnya, ini adalah situs eksekusi yang sesuai. Di atas bisa mengumpulkan penonton yang besar, mereka telah melakukan tindakan balasan melawan monster yang melarikan diri dari ring. Sehingga para pelanggan dapat menyaksikan monster dengan aman, mereka memiliki penghalang sihir dan perangkap mekanis yang keduanya memiliki standar tinggi. Jika aku harus menyelamatkan penduduk desa yang akan dibunuh di ring, perangkap anti-monster dan penghalang akan mengaktifkan, menutupku masuk dan aku mungkin akan disiksa sampai mati. 

"Itu informasi yang bagus. Karena aku menemukannya dengan cepat, membentuk tindakan penanggulangan akan mudah.​​" (Kearuga) 

"Apa kau serius berencana untuk menyelamatkan penduduk desa? Ini adalah tindakan bunuh diri. Jika kau akan menyelamatkan mereka, alih-alih menyelamatkan, kau setidaknya harus berusaha saat mereka diangkut." (Kureha) 

Tentu, itu benar. Di atas memiliki perangkap set up yang dibuat untuk tidak membiarkan binatang iblis melarikan diri, tentara yang tak terhitung jumlahnya mempertahankannya, jadi bertujuan untuk itu tidak waras. Jika aku hanya ingin menyelamatkan penduduk desa, yang bertujuan untuk saat mereka diangkut jauh lebih aman dan dapat diandalkan. 

"Jika aku melakukan itu, tidak akan ada artinya dalam melakukan apapun. Aku menggunakan acara kali ini untuk mengungkap kegelapan kerajaan." (Kearuga) 

Sebuah pelajaran di coliseum. Meskipun aku akan menghadapi banyak orang, mereka secara khusus mengumpulkan mereka untukku; tidak mungkin aku tidak menggunakannya. 

"Kau tidak waras. Apa kau tidak takut mati?" (Kureha) 

"Aku takut. Tentu saja aku takut mati. Pertama, jika aku ketahuan, tidak mungkin aku selamat." (Kearuga) 

Aku belajar kekejaman mereka dari tubuh ini. Aku tidak begitu optimis untuk berpikir bahwa aku akan terbunuh. 

"Kalau begitu, kenapa kau mengambil resiko yang berbahaya?" (Kureha) 

"Karena kalau aku mau memperbaiki negara ini, itu perlu. Untuk melawan kegelapan negeri ini, Flare dan aku meninggalkan istana dan menjadi Freya dan Kearuga. Jika seseorang tidak mengambil tindakan, negara ini akan terus menciptakan tragedi. Tragedi kedua atau ketiga dari ras serigala es atau desaku akan lahir. Jika itu untuk mencegahnya, mempertaruhkan hidupku akan memiliki makna." (Kearuga) 

Ahh, ini tidak baik. Aku dekat dengan batas menahan tawaku. Jika aku mengatakan perasaanku yang sebenarnya, karena kerajaan membuatku mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, aku akan melakukan hal-hal yang mereka benci. 

Aku tidak memiliki rasa keadilan; Aku akan memukul karena aku kesal, aku akan membunuh karena aku tidak menyukainya, aku akan memperkosa karena ingin pemerkosaan. Di dunia kedua ini, aku ingin yang terbaik. Itu saja yang ada untuk itu. Jika aku gagal, aku harus mengalahkan iblis lagi dan memulai lagi dari awal. Aku ada untuk mendapatkan dunia yang membuatku merasa baik. 

"Jadi Kau berpikir keras. Dalam hal ini, aku tidak akan menentang. Aku juga akan bekerja sama." (Kureha)

"Aku menghargainya. Teruskan mengumpulkan informasi." (Kearuga)

"Apakah itu baik-baik saja? Aku juga bisa memperjuangkanmu." (Kureha)

"Itu tidak perlu." (Kearuga) 

"Kau tidak perlu dilindungi; Aku bersimpati dengan keadilanmu." (Kureha) 

"Kureha, sepertinya Kau salah paham dengan sesuatu. Aku bukan simpanan, jadi tidak perlu." (Kearuga) 

"Tidak mungkin menghentikan eksekusi di coliseum. Apakah Kau tahu bagaimana brutalnya itu?” (Kureha) 

Begitu mereka memilih coliseum, tingkat kesulitannya turun sedikit. Ring coliseum yang dilindungi oleh banyak lapisan jebakan adalah tempat yang menurutku aman. 

"Yeah, aku tahu itu. Percayalah padaku, aku tidak akan melakukan sesuatu yang tidak bisa aku lakukan. Bagaimanapun, perangkap ring itu dibuat oleh manusia. 'Persuasi' itu mudah. Jika aku memiliki lima hari sebelumnya untuk mempersiapkannya, mereka akan menjadi sekutuku." (Kearuga) 

Perlindungan terbuat dari perangkap dan sihir. Persuasi hal-hal semacam itu adalah keahlianku. Apalagi kalau itu aku, aku bahkan bisa menambahkan pengaturan. Mereka mungkin tidak pernah berpikir dalam mimpi terliar mereka bahwa perangkap yang mereka buat untuk membunuhku akan menyerang mereka. 

"Aku mengerti. Jika Kau bilang gitu, aku akan mempercayaimu. Aku akan terus membawa kembali informasi." (Kureha) 

Kureha tersenyum dan berdiri. Aku juga berdiri untuk memeluknya dan menciumnya. 

"Terima kasih telah melakukan ini untukku. Kureha, ini sangat membantu." (Kearuga)

"... Aku melakukannya demi keadilan." (Kureha) 

Kureha tersipu dan tubuhnya panas. Dia wanita yang polos. Aku bertanya-tanya apakah dia sadar akan fakta bahwa dia mengkhianati kerajaan itu. 

"Juga ada satu hal yang lupa aku sebutkan. Putri Norn kembali dari belajar di luar negeri." (Kureha) 

Kata Kureha dengan santai. Begitu aku mendengar kata-kata itu, aku mendapat tepukan. Wanita itu kembali? Itu kembali? Royalti paling gila, pada saat ini. 

"Freya, apa yang terjadi?" (Kureha) 

"Itu-, bukan apa-apa, aku tiba-tiba merasa kedinginan." (Freya) 

Freya membuat respon lebih buruk dariku. Sementara mulutnya komat-kamit, dia memeluk tubuhnya sendiri dan membuat dirinya lebih kecil. Meski seharusnya aku menghapus ingatannya, reaksi ini berarti dia memiliki trauma tentang hal itu. 

"Kalian berdua membuat reaksi aneh. Dia orang yang ceria dan bersahabat. Kita juga perlu melepaskannya dari royalti yang gila." (Kureha) 

"Itu benar." (Kearuga) 

Wajahku menegang. Lepaskan itu? Itu pasti lelucon. Itu bukan hal yang lucu. Ini kegelapan lebih tebal dari pada kegelapan. Orang gila berbeda dari norma. Aku harus memotongnya dari kuncup. Bahkan jika itu berarti mempertaruhkan ring itu, perlu untuk membunuh benda itu secepat mungkin. Tidak, aku harus menghentikannya. Selama tidak ada yang melukaiku di dunia ini, aku tidak membalas dendam pada mereka. Itulah prinsipku. 

"Kali ini aku akan pergi. Kearuga, jika Kau perlu aku, katakan saja." (Kureha)

"Itu meyakinkan banget." (Kearuga) 

Dengan kata-kata terakhir itu, Kureha pergi. ... Putri Norn ya. Dia mengingatkanku akan hal-hal yang tidak menyenangkan. Jika dia menjadi sasaran balas dendamku, aku akan menjadikannya prioritas maksimalku dan melakukan semua yang aku bisa. Jika ada orang yang bisa membunuhku di dunia ini, mungkin tidak ada orang lain selain dia.