Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi Sokushi Mahou to Skill Copy no Choetsu Heal Volume 3 Chapter 19
Healer menjungkirbalikkan permukaan
Bersama dengan Setsuna dan lainnya, kami mulai mengambil tindakan. Semua orang menyembunyikan penampilan mereka dengan jubah.
Eve yang berlindung di ruang bawah tanah yang aku buat sebelumnya dengan memanipulasi tanah dan alkimia adalah iblis asli, dan Setsuna adalah demi-human, jadi aku tidak berpikir mereka akan membedakan di antara mereka. Bahaya mereka diserang sangat tinggi.
Apa yang di luar dugaanku adalah bahwa mereka menyerang kami di pagi hari. Aku pikir itu akan sedikit terlambat, jadi berkat itu, racun yang aku siapkan dalam wine mereka belum larut. Aku benar-benar menegaskan kalu mereka meminum wine beracun itu, kita perlu mengulur waktu. Paling tidak, menyerang putri Norn harus menunggu sampai setelah racun itu larut, melemahkan pasukan kerajaan dan langsung melawan iblis.
Skenario terburuk adalah jika tuan feodal kota ini mengikuti sisi Kerajaan Dioral. Untuk menyelamatkan manusia, dapat dibayangkan bahwa mereka mungkin menjual iblis. Jika itu terjadi, seluruh kota ini akan memberikan iblis kepada mereka dan perselisihan akan berlangsung sesaat.
Seperti yang diharapkan dari wanita yang aku anggap paling berbahaya. Dari pidato yang dia buat sebelum dimulainya perang, dia menciptakan situasi semacam ini.
"Tidak, aku ingin tahu apa yang akan terjadi." (Kearuga)
Tidak ada cara untuk mencari ketika kami berada di ruang bawah tanah, jadi aku akan menghabiskan waktu untuk sementara waktu.
“Kearuga-sama, apa yang sedang terjadi di luar?” (Setsuna)
Setsuna bertanya padaku sebuah pertanyaan.
"Para iblis itu mungkin memerintahkan monster mereka untuk melawan, tapi aku pikir itu akan menjadi pertempuran yang sangat merugikan." (Kearuga)
Dengan kekuatan tempur itu, bahkan jika mereka menang, pihak lain adalah pasukan reguler. Masing-masing dari mereka kuat, dan karena mereka bekerja secara terkoordinasi, kekuatan mereka semakin meningkat. Di sisi lain, iblis tidak terkoordinasi dan bergerak sesuka mereka. Masing-masing akan hancur pada akhirnya.
Di Buranikka sih ada tentaran, tetapi sebagian besar anggotanya adalah manusia. Pertanyaannya adalah apa mereka punya nyali untuk menentang Kerajaan Dioral.
... Mungkin tidak. Sejumlah besar resolusi diperlukan untuk melawan manusia lain, apalagi jika orang lain adalah seorang putri cantik Norn yang diperlakukan seperti pahlawan.
Di atas segalanya, jika mereka meninggalkan iblis dan tidak melakukan apa-apa, mereka dapat hidup. Mereka mungkin tidak bisa bertarung, dan bahkan jika mereka melakukannya, semangat mereka berada pada titik terendah saat ini. Aku ingin melakukan sesuatu tapi... Oke, aku memikirkan sesuatu yang baik. Jika pihak lain menggunakan seorang putri, maka kami juga akan menggunakan seorang putri. Rencana Putri Norn bisa disebut tanpa cela, jadi aku tidak punya pilihan selain menggunakan potongan yang tidak sesuai dengan harapannya untuk menghancurkannya.
"Freya, aku perlu berbicara denganmu sebentar." (Kearuga)
"Apa itu, Kearuga-sama?" (Freya)
"Aku ingin kau memberikan sedikit keberanian kepada semua orang." (Kearuga)
Sekarang, untuk mengulur waktu sampai racunnya beredar, kami lakukan rencana rahasia. Ini agak berbahaya, tapi ini adalah waktu untuk mengambil risiko.
◇
~Di dalam kereta khusus putri Norn~
"Beri aku laporan." (Norn)
Putri Norn meminta bawahannya tentang kemajuan pertempuran.
"Ha, meskipun perlawanan dari para iblis dan monster sangat intens, kami melakukan dengan baik menghancurkan mereka."
"Begitu, lalu bagaimana dengan respon tuan feodal?" (Norn)
"Kami masih belum menerima jawaban."
“Dia secara tak terduga gigih juga. Meskipun kita mengatakan kepadanya kalau kita akan mempercayakan kota di sisi lain gerbang kepadanya jika mereka menyerah. Apa dia sangat mencintai para iblis kotor itu?” (Norn)
Putri Norn mendesah tanpa rasa ingin tahu. Setelah hasil dari perang ini, saat dia berbicara... tidak, itu diputuskan sebelum pertempuran. Dari pendapat putri Norn, memulai perang yang tidak pasti atas kemenanganmu adalah kebodohan belaka. Kau harus menyiapkan kondisi untuk kemenangan tertentu dan menyelesaikan kemenanganmu sebelum perang. Itu adalah pekerjaan ahli strategi.
“Yah, peduli setan. Bagaimanapun, itu akan segera berakhir. Dia tampak seperti pria yang berguna, tapi masih banyak pengganti dia juga.” (Norn)
Begitu dia (Norn) membungkam iblis yang berisik, dia (feodal) tidak diperlukan lagi. Keluarga tuan feodal Buranikka juga akan dibersihkan kalau melindungi iblis. Dia mengajari mereka apa artinya menentang Kerajaan Dioral.
“Namun, Tuan Putri Norn. Ada sesuatu yang mengganggu saya.”
"Apa?" (Norn)
"Sejumlah besar tentara yang luar biasa lagi dalam kondisi fisik yang buruk."
"Bisakah mereka bertarung?" (Norn)
"Ya, tidak ada kesulitan ketika bertarung."
“Kalau begitu, gak masalah. Paling-paling, ini akan berakhir dalam satu hari saja. Pastikan untuk membiarkan mereka beristirahat begitu pertempuran selesai.” (Norn)
Mengatakan itu setelah kehilangan minatnya, Norn memiringkan gelasnya. Jus telah dituangkan ke dalam.
Dia tidak bisa minum alkohol. Kerajaan Dioral memungkinkan alkohol untuk anak-anak berusia dua belas tahun dan lebih tua, tapi putri Norn membenci kepahitan alkohol. Itu berarti dia terselamatkan.
Tidak seperti orang dewasa, jika seorang gadis kecil seperti dia minum wine beracun, sekarang dia akan tidak enak melihat berbagai hal.
Di sisinya, [Hawk Eye] berdiri di dekatnya. Karena senjatanya, pidato seorang putri diperlukan, putri Norn telah keluar ke garis terdepan. Namun, dia biasanya harus menunggu di belakang. Untuk mengurangi kecemasan apabila untuk dilindungi, ia biarkan [Hawk Eye], yang layak disebut yang terkuat didekatnya.
Pahlawan [Pedang] semestinya juga ada di sana, tapi dia dibuang oleh seseorang. Putri Norn memutuskan kalau dia mungkin tertangkap oleh seekor penangkap madu.
Dari kekuatan tempur pahlawan [Pedang] melampaui sword saint dan melenceng dari kehidupan normal. Tidak mungkin dia kalah dalam perang. Namun dia memiliki kelemahan, yaitu bahwa dia gila karena nafsu. Jika itu digunakan untuk melawannya, dia mungkin akan terbunuh. Dengan asumsi itu, dia memperoleh informasi bahwa dia menjadi asyik dengan seorang gadis dan membawanya ke tempat tidur. Putri Norn menyimpulkan bahwa ada kemungkinan 80-90% dia dibunuh oleh wanita itu. Dan itu benar.
“Semua yang tersisa hanyalah masalah waktu. ... Yah, sepertinya aku tidak punya pekerjaan yang tersisa. Aku bertanya-tanya bagaimana aku harus mengalihkan perhatianku dari kebosanan ini.” (Norn)
Meskipun dia berada di tengah perang, dia tidak merasa takut atau cemas. Itu juga salah satu bakatnya.
Putri Norn sedang menguap. Namun, saat berikutnya setelah dia membuka matanya, dia berdiri. Dia mendengar suara. Itu adalah suara gadis yang dia benci namun cintai, memandang rendah namun diam-diam mengagumi.
Tidak mungkin dia bisa bertemu dengannya di tempat seperti ini. Itu suara yang seharusnya tidak ada di sini. Suara itu adalah putri pertama, suara Flare.
"Onee-sama, kenapa kau ada di sini?" (Norn)
Putri Norn membuka lebar matanya, membuka jendela dan melihat keluar. Ketika dia melakukannya, wajah putri Flare ditampilkan di langit dengan sihir angin.
◇
~Di permukiman kumuh~
“Yosh, it’s show time. Are you ready, Freya? ”(Kearuga)
"Iya, tentu saja!" (Freya)
Untuk seorang putri, kami melawannya dengan putri lain. Seperti bagaimana mereka mencuri hati ksatria kota ini, kami juga akan mencuri hati para ksatria Kerajaan Dioral.
Freya dan aku memanjat atap rumah yang sepi. Dan kemudian, menggunakan sihir [Angin] milikku, aku memproyeksikan sosok Freya di langit dan memperbesarnya. Tidak hanya itu, aku juga meningkatkan volume suara Freya, sehingga bisa terdengar dari jauh.
Ini adalah sihir yang hanya bisa aku gunakan. Kontrol terlalu sensitif, Dengan mengatur kemampuanku untuk mengkhususkan diri dalam sihir [Angin] dan menggunakan [Transformation Heal] untuk mengubah statusku menjadi salah satu yang berspesialisasi dalam sihir, aku akhirnya bisa menerapkannya.
Flare yang sedang diproyeksikan di langit membuat mata tampak sedih. Seperti yang kuduga, para gadis cantik dari kerajaan adalah wujud yang sempurna. Dapat dimengerti kalau dia akan dihormati sebagai orang suci. Putri Norn juga memiliki karisma, tapi Freya... putri Flare melampaui itu. Semua orang di medan perang mengangkat mata mereka ke langit dengan wajah tercengang. Flare membuka mulutnya.
“Semuanya, tolong dengarkan. Aku adalah putri pertama Kerajaan Dioral, pahlawan [Sihir]. Flare Archgrande Dioral.” (Freya)
Betapa indah sekali suaranya. Aku terpesona cuma mendengarkannya. Tapi bagian dalam dirinya itu busuk, aku hanya bisa berpikir kalau suara putri Flare dicintai oleh dewa.
“Dengan tujuan tertentu, aku menghabiskan waktu di kota ini. Setiap hari, aku percaya kalau manusia dan iblis bisa hidup berdampingan. Di kota ini, manusia dan iblis dengan senang hidup bersama. Tanpa ada aturan atau pencucian otak, mereka hanya hidup bersama.” (Freya)
Para prajurit dan ksatria Kerajaan Dioral melihat wajah satu sama lain. Mereka bingung mendengar cerita yang berbeda dengan apa yang mereka dengar.
“Meskipun begitu, kenapa kalian melakukan hal-hal kejam seperti itu? Para iblis kota ini bukan musuh. Aku tidak bermaksud kalau semua iblis adalah orang baik. Ada juga orang jahat. Namun, itu sama dengan manusia. Iblis di sini adalah iblis yang bisa berbicara dengan benar. Oleh karena itu, tolong jangan menumpahkan darah yang tidak berguna. Ini bukan perang suci; ini hanya pembantaian belah pihak. Holy lance chivalric order Kerajaan Dioral yang angkuh dan penuh kebanggaan. Berhentilah mengotori tombak kalian, dan kebanggaan kalian dengan darah orang yang tidak bersalah.” (Freya)
Dengan mata yang tampak sedih, putri Flare tersenyum. Jika mereka laki-laki, mereka pasti akan mengorbankan segalanya untuk membuatnya tersenyum.
“Kota ini adalah kota yang sangat indah. Kota ini mengajariku tentang berbicara bersama dengan iblis dan menghabiskan waktu bersama mereka. Aku tidak ingin kehilangan harta itu untuk kesalahpahaman. Tolong, hentikan pertempuran. Dilain pihak, apa bedanya manusia dan iblis?” (Freya)
Kata-kata Putri Flare dipenuhi dengan kekuatan.
“Aku dengan senang hati memakan makanan dan minum alkohol bersama dengan iblis di sebuah kedai. Beriang bersama dengan iblis dan manusia. Jika menyenangkan, mereka tertawa. Semua orang sama. Suatu hari, kue daging yang sangat besar disajikan di sebuah toko. Manusia dan iblis memotong pai besar dan memakannya, tersenyum sambil berbicara tentang betapa lezatnya kue itu.” (Freya)
Pie daging itu enak. Orang yang memakannya menampakkan senyum tak bernyawa.
“Namun, bukankah itu menyedihkan membunuh seseorang hanya karena penampilan mereka sedikit berbeda? Mari kita bangunkan mata kita. Mari kita sebarkan harta kota ini kepada dunia. Bahkan di kota-kota lain, orang-orang dan iblis makan pai daging bersama-sama dan tersenyum ketika berbicara tentang betapa lezatnya itu. Itulah jenis dunia yang aku inginkan.” (Freya)
Efek yang lebih besar dari yang aku harapkan mulai muncul. Ada kekuatan aneh di balik pidato Putri Flare yang memiliki karisma luar biasa. Para ksatria dan prajurit mulai menjatuhkan pedang mereka. Di antara mereka, ada beberapa yang sangat terharu dan mulai menangis.
“Aku akan mengulanginya untuk terakhir kali. Mereka hanyalah tetangga yang bisa kita ajak bicara dengan gembira yang memiliki penampilan yang sedikit berbeda. Tolong perhatikan mereka. Apa mereka benar-benar musuh yang harus dibunuh? Kesatria yang dibangga, aku mohon pada kalian.” (Freya)
Seperti itu, pidato putri Flare berakhir. Aku membatalkan sihir [Angin].
Fuu, capeknya. Sihir ini tidak masuk akal melelahkan. Saat ini, jika kami ditantang untuk bertarung jarak dekat, kami akan menjadi gorengan kecil, jadi aku mengubah kemampuan dan statusku kembali ke normal. Baiklah, sekarang kami baik-baik saja. Sementara aku melakukannya, aku mengubah penampilan Putri Flare menjadi Freya.
“Bagaimana, Kearuga-sama?” (Freya)
"Mantep. Itu pidato yang luar biasa. "(Kearuga)
Lagi pula, bahkan aku, yang menulis naskah, secara tidak sengaja menjadi berkaca-kaca. Bahkan manuskrip yang aku buat dengan setengah hati saat luntang-lanting menjadi benar-benar berbeda ketika Putri Flare mengatakannya, misterius banget. Seolah-olah dia adalah orang suci yang sebenarnya.
"Karena kali ini sama dengan pemikiran batinku, itu lebih mudah." (Freya)
Apa katamu. Meskipun dia telah menjadi Freya, dia mengatakan bahwa Putri Flare yang memiliki sifat busuk seperti itu berpikir demikian. Mengejutkan sekali. Aku kira lingkungan mengubah orangnya.
"Begitu ya. Bagus deh. Berkat Freya, jalannya kejadian akan berubah.” (Kearuga)
Gerakan ksatria Kerajaan Dioral menjadi sangat buruk dan moral penduduk kota ini mencapai puncaknya. Manusia di Buranikka yang akan menghianati iblis juga berbaris di samping iblis dan bertarung. Melihat pemandangan iblis dan manusia bertempur bersama membuat bingung para ksatria dan menjadi sangat menarik.
"Akhirnya." (Kearuga)
Akhirnya, racun yang aku siapkan dalam wine mulai beredar. Sambil menahan perut mereka, para kesatria membuat wajah pucat.
Orang-orang yang mencret dari celana mereka mulai muncul. Dari sini, itu akan terus bertambah buruk. Pada saat aku menyadarinya, seluruh kota memulai pertarungan untuk kebebasan mereka.
Pasukan Kerajaan Dioral berubah dari situasi menguntungkan menjadi setara. Tidak, tampaknya Buranikka mendorong mereka. Nah, jika kami memulai sesuatu, seharusnya ada di sini.
Aku akan menculik putri Norn yang dengan santai datang ke medan perang. Kami-, aku akan bisa makan imouto donburi yang lezat. Dari hanya penampilan mereka, mereka adalah saudari tercantik di dunia. Ketika aku makan imouto donburi, aku akan mengubah wajah Freya kembali ke Flare, karena tampaknya aku akan dapat menikmati diriku lebih seperti itu. Reaksi apa yang akan dilakukan putri Norn setelah melihat Flare dilecehkan di depan matanya? Onee-sama yang terganggu oleh kebejatan sehingga melihat dia memohon ke seorang pria mungkin trauma padanya.
Menyeringai lebar, Freya dan aku diam-diam keluar dari gedung.
“Dia jenius, tapi masih terlalu naif.” (Kearuga)
Putri Norn, strategimu sempurna. Namun, dia tidak bisa melupakan bahwa aku di sini. Aku akan membuat dia menyesalinya sampai dia mati.